Cacar air secara medis
disebut dengan varisela, umumnya diidap oleh anak-anak berumur di bawah sepuluh
tahun. Penyakit juga dapat menyerang orang dewasa dan umumnya gejala yang
muncul lebih berat dibanding anak-anak. Hampir semua orang dewasa yang pernah menderita
penyakit cacar air tidak akan tertular lagi. Bagian-bagian tubuh yang biasa
ditumbuhi bintil cacar air yaitu kulit kepala, kaki, belakang telinga, dada,
lengan, wajah, dan perut.
Penyebab-penyebab
penyakit cacar air
Penyakit cacar air yang
disebabkan oleh virus varisela zoster ini bisa menular secara cepat serta
mudah. Penularannya bisa melalui kontak langsung dengan penderita atau lewat
percikan cairan ketika penderita batuk atau bersin. Anda bahkan dianggap telah
terpajan virus cacar air apabila telah mengalami kontak langsung atau pernah
satu ruangan dengan penderita cacar air selama lima belas menit. Saat-saat yang
harus dihindari yaitu satu sampai dua
hari sebelum ruam muncul hingga bintil mengering dan menjadi koreng, sekitar 1
minggu setelah munculnya ruam.
Dibawah ini merupakan
beberapa faktor yang mungkin meningkatkan resiko anda untuk tertular cacar air,
diantaranya :
·
Mempunyai sistem imun tubuh yang lemah,
misalkan karena menggunakan obat-obatan steroid, menjalani kemoterapi, atau
menderita HIV.
·
Bayi, terutama yang baru lahir, yang
mempunyai ibu yang belum menerima vaksin cacar air.
·
Belum terkena cacar air.
·
Bekerja di tempat umum seperti di rumah
sakit atau sekolahan.
·
Belum menerima vaksin cacar air,
terutama ibu hamil.
Penderita
cacar air biasanya tidak perlu pemeriksaan atau menjalani tes medis untuk
proses diagnosis. Anda kemungkinan besar menderita cacar air apabila anda
mengalami gejala utama, misalnya demam ringan diikuti dengan kemunculan ruam.
Bintik merah akibat cacar air juga mempunyai tekstur signifikan, sehingga mudah
dikenali.
Gejala-gejala penyakit
cacar air
Gejala umum penyakit
cacar air yang paling mudah dideteksi yaitu ruam merah yang bisa menyebar ke
seluruh tubuh. Terdapat sejumlah gejala lain yang mungkin dialami oleh penderita
sebelum kemunculan ruam. Gejala-gejala tersebut diantaranya :
ü Tidak
nafsu makan.
ü Demam.
ü Kelelahan.
ü Sakit
kepala.
ü Rasa
nyeri atau sakit pada otot.
ü Rasa
mual serta tubuh terasa tidak segar.
Gejala-gejala
tersebut di atas dapat dialami oleh pengidap dewasa dengan tingkat keparahan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengidap anak-anak. Setelah itu, akan
muncul ruam yang terasa gatal. Tetapi, tidak semua penderita penyakit ini
mengalami gejala ruam yang sama. Ada yang Cuma mengalaminya pada beberapa bagian
tubuh tertentu seperti wajah, dibelakang telinga, kaki, punggung, dada, kulit
kepala, atau perut. Dan ada yang di seluruh tubuh, bahkan sampai di dalam mulut
serta telinga, dan sekitar bokong.
Ruam
tersebut biasanya akan muncul melalui 3 tahap perubahan, diantaranya :
Ruam
menjadi bentol-bentol kecil yang gatal. Bentol-bentol tersebut kemudian berubah
menjadi bintil berisi cairan yang sangat gatal. Setelah 1 sampai 2 hari, bintil
akan mengering dan menjadi koreng yang akan mengelupas dengan sendirinya. Tidak
semua bintil akan melewati ketiga tahap dengan bersamaan. Umumnya, ada bintil-bintil yang masih basah, sementara
yang lain sudah mengering. Harap diingat bahwa ada sebagian penderita yang
mengalami penyakit cacar air yang lebih parah. Segera pergi ke rumah sakit atau
temui dokter apabila ada gejala tidak biasa seperti sakit dada, kulit disekitar
bintil menjadi merah dan terasa perih akibat terinfeksi, gejala-gejala
dehidrasi berupa mulut yang kering dan jarang buang air kecil, serta kesulitan.
Cara mencegah
penularannya
Apabila anda tinggal
bersama penderita penyakit cacar air, penularannya bisa anda cegah dengan
beberapa cara diantaranya :
§ Mengenakan
masker.
§ Mencuci
pakaian atau sprei penderita secara rutin serta terpisah.
§ Mencuci
tangan sesering mungkin, terutama sesudah terjadi kontak dengan penderita cacar
air.
§ Menggunakan
cairan pembasmi kuman untuk menyeka benda atau permukaan yang mungkin terpajan
virus.
Pengobatan penyakit
cacar air
Sebenarnya tidak ada
langkah pengobatan khusus cacar air dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya.
Tujuan pengobatannya adalah untuk mengurangi penyebaran virusnya serta
meningkatkan daya tahan tubuh. Karena dengan daya tahan tubuh atau antibodi
yang tinggi, virus penyebab penyakit segera bisa teratasi. Ketika terkena virus
cacar air, anda disarankan melakukan beberapa
hal di bawah ini :
1. Jangan
menggaruk bintil cacar air karena bisa meningkatkan resiko infeksi, beresiko
menularkan ke orang lain, serta menyisakan bekas luka. Membungkus tangan dengan
sarung tangan atau kaos kakiketika tidur juga bisa mencegah garukan, terutama
pada anak-anak.
2. Banyak
minum air putih serta hindari makanan yang bisa membuat mulut sakit, khususnya
makanan asin. Pencegahan dehidrasi penting bagi penderita cacar air, terutama
anak-anak. Es juga bisa diberikan untuk meringankan gatal atau nyeri akibat
bintil cacar air di dalam mulut.
3. Gunakan
obat pereda sakit atau analgesik jika perlu. Analgesik seperti paracetamol bisa
dikonsumsi penderita cacar air yang mengalami nyeri serta demam. Namun,
disarankan menghubungi dokter terlebih dahulu apabila anak anda berumur di
bawah 3 bulan ketika mengalami cacar air.
4. Kenakan
pakaian berbahan lembut seperti katun serta longgar supaya iritasi kulit yang
lebih parah akibat bintil cacar air bisa dicegah.
Untuk
mencegah serta mengatasi infeksi bakteri sekunder pada bintil cacar air yang
menjadi luka terbuka akibat gesekan serta garukan, bisa digunakan sabun
antiseptik yang mengandung povidone-iodine pada luka atau bintil cacar air.
Selain mempunyai sifat bactericidal (membunuh virus) yang lebih luas
dibandingkan dengan jenis antiseptik lainnya. Sabun cair antiseptik dengan povidone-iodine ini juga disarankan
digunakan oleh anggota keluarga yang merawat maupun orang yang tinggal serumah
supaya tidak mudah tertular. Sebab kuman penyebab cacar air dapat bertahan di
luar ruangan hingga 24 jam atau bahkan lebih. Jangan berikan aspirin kepada
anak yang sedang mengidap cacar air sebab bisa mengakibatkan sindrom Reye.
Walaupun
demikian, tidak semua penderita cacar air bisa sembuh tanpa penanganan medis.
Orang-orang yang rentan mengalami komplikasi akibat penyakit cacar air
membutuhkan pengobatan yang lebih intensif, contohnya bayi yang baru lahir,
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun misalkan penderita diabetes
atau kanker, dan ibu hamil.
Sekian
artikel ini saya buat jika ada kekurangannya saya mohon maaf. Semoga bermanfaat
untuk semuanya.
0 Comments