PENYEBAB, GEJALA, DAN CARA MENCEGAH OSTEOPOROSIS


Osteoporosis merupakan kondisi ketika kualitas kepadatan tulang menurun. Kondisi ini membuat tulang menjadi keropos serta mudah retak. Osteoporosis umumnya baru diketahui sesudah ditemukan retak pada tulang, setelah pasien mengalami jatuh ringan. Retak pada tulang pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan adalah kasus yang paling banyak ditemui pada penderita osteoporosis. Di Indonesia sendiri, sebanyak 23% perempuan berumur 50 sampai 80 tahun dan 53% perempuan berumur 70 sampai 80 tahun menderita osteoporosi, berdasarkan hasil riset pada tahun 2006. Perempuan memiliki resiko 4 kali lebih besar menderita osteoporosis dibandingkan pada laki-laki. Walau umumnya osteoporosis dialami oleh perempuan yang telah memasuki masa menopause, osteoporosis juga bisa terjadi pada wanita yang berumur lebih muda, anak-anak, serta laki-laki. Kekurangan kalsium diperkirakan menjadi penyebab kasus-kasus osteoporosis di negara Indonesia. Selain usia tua, di bawah ini merupakan faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan resiko berkembangnya osteoporosis, diantaranya :
-          Pemakaian obat-obatan dalam jangka panjang yang mempengaruhi kekuatan tulang atau kadar hormon, seperti konsumsi prednisolon berkepanjangan.
-          Sering mengkonsumsi minuman keras dan merokok.
-          Adanya riwayat penyakit anggota keluarga yang menderita osteoporosis.
-          Melabsorpsi atau ketidakmampuan usus untuk menyerap nutrisi dari makanan.
-          Kondisi-kondisi yang diakibatkan oleh peradangan pada organ tubuh, seperti penyakit crohn, penyakit paru obstruktif kronis/COPD (chronic obstruktive pulmonary disease), dan rheumatoid arthritis.
-          Penyakit yang menyerang kelenjar penghasil hormon, seperti kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme).
Penyebab-penyebab
Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kepadatan tulang seiring bertambahnya umur. Osteoporosis terjadi pada semua orang, akan tetapi beberapa orang lebih beresiko serta lebih cepat mengalami kondisi ini dibandingkan yang lainnya. Ketika muda, tulang manusia beregenerasi dengan cepat dan berada dalam kondisi paling padat serta kuat. Tetapi seiring bertambahnya umur, tulang lama tidak segera tergantikan dengan tulang baru serta tidak lagi bertumbuh. Hal ini membuat tulang secara perlahan menjadi lebih rapuh dari waktu ke waktu. Semakin tua, kepadatan tulang anda menjadi semakin berkurang. Dan tulang akan menjadi lebih mudah retak, melemah, dan keropos. Perubahan kadar hormon bisa mempengaruhi kepadatan tulang. Pada perempuan, hormon estrogen dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang. Akan tetapi yang terjadi sesudah menopause adalah penurunan kadar estrogen dalam tubuh yang turut menyebabkan penurunan kepadatan tulang dengan drastis. Hal ini menyebabkan perempuan lebih beresiko terkena osteoporosis dibandingkan laki-laki, terutama apabila mempunyai kondisi-kondisi di bawah ini, diantaranya :
§  Mengalami menopause dini atau sebelum usia 45 tahun.
§  Menjalani histerektomi atau operasi pengankatan rahim sebelum usia 45 tahun, terutama apabila kedua ovarium juga diangkat.
§  Tidak mengalami siklus haid dalam waktu lama (lebih dari 6 bulan) akibat diet yang berlebihan atau olahraga.
Pengaruh hormon pada osteoporosis yang di derita laki-laki tidak signifikan pada perempuan. Walaupun demikian, diperkirakan tetap ada hubungan antara osteoporosis dengan hormon testosteron yang membantu menjaga tulang tetap kuat. Hal ini diindikasikan oleh resiko osteoporosis yang meningkat pada laki-laki dengan kadar testosteron rendah meskipun laki-laki terus memproduksi hormon testosteron sampai usia tua. Dalam setengah kasus pengidap pada laki-laki, penyebab osteoporosis tidak diketahui secara pasti sedangkan setengahnya dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
·         Konsumsi obat-obatan seperti glukokortikoid atau obat-obatan steroid selama lebih dari 3 bulan.
·         Kondisi yang mengakibatkan kadar testosteron lebih rendah dari kadar normal (hipogonadisme).
·         Mengkonsumsi minuman keras berlebihan.
Gejala-gejala
Osteoporosis terjadi secara bertahap dalam beberapa tahun tanpa  diikuti gejala yang jelas. Hal ini biasanya baru terdeteksi setelah sesorang mengalami keretakan tulang. Dengan osteoporosis, tulang menjadi keropos serta mudah untuk retak akibat berkurangnya kepadatan tulang. Apabila anda menderita penyakit ini, terjatuh atau terbentur dari posisi berdiri atau duduk, membuat tulang anda beresiko untuk retak. Osteoporosis umumnya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali apabila terjadi keretakantulang. Apabila anda merasakan sakit punggung yang berkelanjutan dalam jangka panjang, hal ini bisa saja gejala osteoporosis. Kondisi ini juga bisa berdampak pada pernapasan anda akibat terbatasnya ruang untuk paru-paru mengembang. Gejala osteoporosis yang bisa terlihat jelas yaitu postur punggung bungkuk yang sering terlihat pada orang lansia. Postur ini terjadi karena pengeroposan pada tulang belakang yang membuat tulang punggung sulit untuk menahan berat tubuh. Cedera yang umum terjadi pada pengidap osteoporosis yaitu keretakan pada tulang pergelangan tangan, tulang punggung, dan tulang pangkal paha. Keretakan tulang pada orang lansia dapat menjadi masalah serius, tergantung pada bagian tubuh manakah keretakan tersebut terjadi. Misalnya dalam kasus keretakan tulang pangkal paha, kebebasan bergerak dapat terhambat serta bahkan dapat berujung pada kelumpuhan permanen. Dalam kasus osteoporosis yang parah, bersin atau batuk ringan saja bisa mengakibatkan keretakan pada salah satu bagian dari tulang belakang atau tulang rusuk.
Cara mencegah osteoporosis
Kekuatan tulang serta tingkat potensi resiko terhadap osteoporosis ditentukan oleh gen anda. Akan tetapi faktor gaya hidup seperti pola makan serta olahraga juga bisa berdampak pada seberapa sehat kualitas tulang anda. Dan di bawah ini merupakan cara-cara sederhana tentang olahraga yang bisa anda lakukan, diantaranya :
1.      Latihan kekuatan tulang, latihan ketahanan tulang meliputi gerakan-gerakan seperti angkat berat, fittnes, atau push up.
2.      Bersahabat dengan sinar matahari pagi, paparan sinar matahari yang cukup bisa membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami. Usahakan agar kulit terkena sinar matahari selama paling tidak sepuluh menit sebelum menggunakan tabir surya.
3.      Menghentikan kebiasaan buruk, berhenti merokok serta membatasi konsumsi minuman beralkohol juga bisa melindungi anda dari osteoporosis.
4.      Olahraga dua sampai tiga jam setiap pekan, pengidap osteoporosis sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan olahraga guna memastikan apakah aktivitas tersebut tepat untuk dilakukan.
5.      Menerapkan pola makan sehat, apabila pola makan atau gaya hidup membuat anda kekurangan vitamin D, anda bisa mengkonsumsi suplemen vitamin D. Dan vitamin D sendiri bisa ditemukan dalam hati sapi, kuning telur, dan susu kedelai. Bagi orang dewasa, direkomendasikan untuk mengkonsumsi 15 mikrogram vitamin D setiap harinya.
6.      Melatih lutut serta kaki, latihan menggunakan beban dengan berat yang tidak berlebihan sangat penting untuk meningkatkan kepadatan tulang serta membantu mencegah osteoporosis. Dan aktivitas menyangga beban merupakan olahraga yang melatih lutut serta kaki anda untuk menopang massa tubuh. Orang yang berumur di atas 60 tahun juga bisa memperkuat tulang mereka dengan olahraga, seperti bermain badminton berdurasi pendek atau jalan cepat.

Sekian artikel ini saya buat apabila ada kekurangan saya mohon maaf.

Post a Comment

0 Comments