GEJALA, PENCEGAHAN, CARA MENDETEKSI DAN PENGOBATAN KANKER USUS BESAR


Kanker adalah penyakit yang dikarenakan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon yang menyebabkan tumbuhnya daging pada jaringan tubuh yang normal atau sering dikenal sebagai tumor ganas. Selain itu gejala ini juga dikenal sebagai neoplasma ganas serta seringkali ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
1.      Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
2.      Tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal).
3.      Menyerang jaringan biologis di dekatnya.
tiga karakter ganas tersebut yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, namun beberapa tidak, contohnya leukimia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan diagnosis, pencegahan, studi, perawatan kanker disebut onkologi.
Salah satu jenis penyakit kanker adalah kanker usus besar, usu besar adalah bagian terakhir dari sistem pencernaan, yang terdiri dari usus besar serta rektum. Kadang-kadang, terjadi pertumbuhan sel yang tidak normal di dinding usus, bisul, polip atau massa jaringan yang lain. Sebagian besar dari pertumbuhan sel yang tidak normal bersifat jinak, akan tetapi terdapat beberapa polip yang dapat berkembang menjadi tumor ganas dan menjadi kanker usus.
Gejala atau tanda-tanda kanker usus besar diantaranya sebagai berikut :
-          Kehilangan berat badan yang tidak jelas penyebabnya.
-          Gejala fisik anemia : kelelahan, sesak napas, pusing, kaki serta tangan dingin, detak jantung yang cepat, pucat.
-          Perubahan dalam kebiasaan BAB (diare atau konstipasi), berubahnya bentuk tinja (panjang dan tipis)
-          Tinja dengan lendir, tinja berwarna hitam, tinja dengan darah atau bercak darah, atau pendarahan dubur.
-          Nyeri di perut bagian bawah (rasa nyeri kolik di perut atau perut buncit)
Faktor-faktor yang meningkatkan orang terkena kanker usus besar
Karena penyebab pasti dari kanker usus besar masih belum diketahui saat ini. Berikut ini faktor-faktor  yang mempunyai peluang labih besar untuk terkena kanker usus besar diantaranya sebagai berikut :
Ø  Kandungan kolesterol serta lemak dalam tubuh yang tinggi, pola makan rendah serat.
Ø  Jarang berolahraga atau tidak aktif secara fisik.
Ø  berusia di atas 50 tahun.
Ø  Menderita atau mempunyai riwayat penyakit polip usus atau kolitis kronis pada keluarga.
Ø  Kegemukan (indeks massa tubuh lebih dari 25)
Ø  Perokok.
Ø  Minum minuman keras secara berlebihan.
Ø  Riwayat penyakit kanker usus pada keluarga.
Pencegahan
Cara-cara mencegah yang efektif terkena kanker usus besar diantaranya :
o   Dengan mengurangi mengkonsumsi daging merah.
o   Kurangi minum minuman keras dan berhenti dari kebiasaan merokok.
o   Mesasak dengan sedikit minyak, gunakan metode panggang, bakar, dan kukus untuk memasak, serta hindari menggoreng makanan.
o   Prosedur pemeriksaan kesehatan yang tepat.
o   Asupan makanan berserat dalam jumlah yang memadai, asupan yang tinggi serat dapat merangsang gerakan serta mengurangi sembelit, membuang racun serta zat penyebab kanker.
o   Asupan sayuran serta buah-buahan yang kaya vitamin dan zat antikanker dalam jumlah yang memadai.
o   Menjaga berat badan yang sehat serta berolahraga dengan teratur.
Beberapa cara untuk mendiagnosis serta mendeteksi kanker usus besar.
Individu yang mempunyai resiko tinggi serta orang-orang yang mengalami gejala atau tanda-tanda yang disebutkan di atas harus secepatnya menemui dokter keluarga untuk mengkonsultasikannya serta mengatur jadwal pemeriksaan secepatnya. Pemeriksaan kesehatan yang terkait dengan penyakit usus besar diantaranya :
1.      Pemeriksaan rektal, dokter akan mengenakan sarung tangan berpelumas dan memasukan jarinya ke dalam rektum pasien melalui anus serta meraba bagian dalamnya untuk melakukan pemeriksaan adanya daerah atau tumor yang bersifat tak wajar.
2.      Tes okultisme darah tinja, pendarahan pada usus mungkin tidak terlihat secara fisik. Tes ini memeriksa kandungan darah yang tersembunyi di dalam tinja. Apabila tumor ditemukan, pasien mungkin perlu menjalani tes tomografi terkomputasi lebih lanjut serta tindakan pencitraan yang lain.
3.      Kolonoskopi, kolonoskopi saat ini adalah metode terbaik untuk memeriksa saluran pencernaan bagian bawah. Dengan endoskopi video yang fleksibel, seluruh bagian usus besar dan terminal usus kecil dapat diperiksa secara seksama. Tindakan pemeriksaan ini umumnya berlangsung selama 10 hingga 45 menit. Kolonoskopi digunakan untuk memeriksa seluruh bagian usus besar. Sigmoidoskopi digunakan untuk memeriksa bagian akhir dari usus besar serta rektum. Kolonoskopi tidak hanya berguna untuk keperluan diagnosis. Dengan menggunakan peralatan aksesori yang berbeda, kolonoskopi dapat melakukan biopsi serta menerapkan prosedur pengobatan yang ditargetkan, contohnya seperti pengankatan polip. Rasa tidak nyaman yang ringan, termasuk sakit perut serta distensi, umum terjadi. Komplikasi utama, termasuk komplikasi paru-paru dan jantung, pendarahan, infeksi atau obstruksi usus akut, perforasi jarang terjadi, secara umum, tingkat resiko komplikasi utama yaitu kurang dari 1%. Pasien harus segera meminta bantuan medis jika mereka merasakan sakit perut atau menemukan adanya darah di tinja sesudah prosedur pengobatan yang dilakukan.
4.      Pemeriksaan barium enema, barium enema adalah prosedur sinar x khusus yang digunakan untuk melihat serta mempelajari usus besar. Ahli radiologi akan menerapkan barium melalui tabung yang dilumasi ke dalam rektum. Barium cair bertindak sebagai kontras warna yang menyoroti area tertentu di dalam tubuh. Aliran barium akan ditampilkan pada layar fluoroskop sinar  x menunjukan adanya kelainan dari dinding usus besar bagian dalam.
Cara mengobati kanker usus besar diantaranya sebagai berikut :
-          Terapi adjuvan, terapi adjuvan dapat mengurangi kemungkinan kambuh pada pasien tertentu, pengobatan adjuvan yang dapat dipertimbangkan diantaranya kemoterapi serta terapi radiasi. Kemoterapi adalah tindakan pengobatan menggunakan obat antikanker untuk membunuh sel-sel kanker. Pengobatan ini biasanya diberikan sesudah dilakukannya operasi radikal, walaupun beberapa pasien memerlukan tindakan perawatan tersebut sebelum operasi untuk memfasilitasi reseksi bedah. Terapi radiasi adalah tindakan pengobatan menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Tindakan ini utamanya digunakan pada pasien kanker rektum.
Pasien yang membutuhkan terapi adjuvan :
ü  Pasien stadium II, pengobatan adjuvan dapat dipertimbangkan bagi pasien kanker usus besar serta rektum stadium II dengan fitur beresiko tinggi.
ü  Pasien stadium III, pengobatan adjuvan umumnya direkomendasikan bagi pasien kanker usus besar serta rektum stadium III.
ü  Pasien stadium IV, pengobatan adjuvan hanya dipertimbangkan apabila seluruh lesi metastasis serta tumor primer telah betul-betul direseksi.
Sekian artikel ini saya buat apabila terdapat kekurangan saya mohon maaf.


Referensi : Bowel Cancer / Indonesia

Post a Comment

0 Comments