PENYEBAB, GEJALA, DAN CARA MENANGANI EPILEPSI (PENYAKIT AYAN)


Penyakit ayan atau juga disebut dengan epilepsi merupakan suatu kondisi yang bisa menjadikan seseorang mengalami kejang secara berulang. Perubahan atau kerusakan di dalam otak diketahui sebagai penyebab pada sebagian kecil kasus ayan. Akan tetapi pada sebagian besar kasus yang pernah terjadi, penyebab masih belum diketahui dengan pasti. Di dalam otak manusia terdapat sel-sel saraf atau neuron yang merupakan bagian dari sistem saraf. Tiap sel saraf saling berkomunikasi dengan menggunakan impuls listrik. Pada kasus ayan, kejang terjadi saat impuls listrik tersebut dihasilkan secara berlebihan sehingga mengakibatkan gerakan dan perilaku tubuh yang tidak terkendali. Kejang memang menjadi gejala utama penyakit ayan, akan tetapi belum tentu orang yang mengalami kejang menderita epilepsi. Di dalam dunia medis, seseorang dicurigai mengidap epilepsi atau ayan setelah mengalami kejang sebanyak lebih dari 1 kali. Tingkat keparahan kejang pada tiap pengidap ayan berbeda-beda. Ada yang hanya berlangsung beberapa detik serta ada juga yang hingga beberapa menit. Ada yang hanya mengalami kejang pada sebagian tubuhnya dan ada juga yang mengalami kejang total sampai mengakibatkan kehilangan kesadaran.
Penyebab-penyebab
Penyakit epilepsi sendiri dibagi menjadi 2 macam, epilepsi simptomatik dan epilepsi idiopatik.

Epilepsi simptomatik merupakan jenis epilepsi yang penyebabnya bisa diketahui. Beberapa kondisi yang dapat mengakibatkan epilepsi simptomatik, sebagai berikut :
-                     -   Penyalahgunaan obat-obatan.
-                     - Kekurangan oksigen saat dilahirkan misalnya karena tercekik tali pusar.
-                     - Tumor otak.
-                     - Kecanduan minuman beralkohol.
          -   Kadar natrium atau gula darah tidak normal.
          -   Cedera parah di kepala.
          -   Pertumbuhan beberapa bagian otak yang tidak berjalan secara baik.
          -   Penyakit serebrovaskuler misalnya stroke.
          -   Penyakit infeksi otak misalnya ensefalitis dan meningitis.
Sedangkan epilepsi idiopatik atau disebut juga dengan epilepsi primer, adalah jenis epilepsi yang tidak diketahui penyebabnya. Walaupun ada dugaan bahwa kondisi ini terkait dengan gebetika yang diturunkan di dalam keluarga, riset yang ada sampai saat ini belum bisa membuktikannya. Sebagian besar kasus epilepsi yang terjadi di dunia saat ini masuk ke dalam kelompok epilepsi idiopatik.
Gejala-gejala
Kejang berulang adalah gejala utama epilepsi. Karakteristik kejang akan bervariasi serta tergantung pada bagian otak yang terganggu pertama kali dan seberapa jauh gangguan tersebut terjadi. Berdasarkan gangguan pada otak, jenis kejang epilepsi dibagi menjadi 2 jenis, umum dan parsial.
Kejang umum, pada kejang menyeluruh atau umum, gejala terjadi pada sekujur tubuh dan disebabkan oleh gangguan yang berdampak kepada seluruh bagian otak. di bawah ini merupakan beberapa gejala yang dapat terjadi ketika seseorang terserang kejang umum, diantaranya :
Ø Mengompol.
Ø Kesulitan bernapas untuk beberapa saat sehingga tubuh terlihat pucat atau bahkan membiru.
Ø Mata yang terbuka ketika kejang.
Ø Pengidap epilepsi kadang-kadang mengeluarkan suara-suara atau berteriak katika mengalami kejang-kejang.
Ø Kejang tonik, tubuh  yang menjadi kaku selama beberapa detik. Hal ini da[at diikuti dengan gerakan-gerakan ritmis pada lengan serta kaki atau tidak sama sekali. Otot=otot pada pada tubuh terutama kaki, lengan, serta punggung berkedut.
Ø Setelah sadar, pengidap terlihat bingung selama beberapa menit atau jam.
Ø Kejang klonik, gerakan menyentak ritmis yang biasanya menyerang otot wajah, lengan, serta leher.
Ø Kejang atonik, otot tubuh tiba-tiba menjadi rileks sehingga pengidap jatuh tanpa kendali.
Kejang parsial, sedangkan pada kejang parsial atau focal, otak yang mengalami gangguan hanya sebagian saja. Kejang parsial ini dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu kejang parsial kompleks dan kejang parsial simpel atau tanpa kehilangan kesadaran.
Kejang parsial kompleks, kadang-kadang kejang focal mempengaruhi kesadaran pengidap sehingga dia terlihat seperti bingung atau setengah sadar selama beberapa saat. Hal inilah yang dinamakan dengan kejang parsial kompleks. Ciri-ciri kejang parsial kompleks yang lain yaitu menelan, menggosok-gosokkan tangan, pandangan kosong, atau mengunyah.
Kejang parsial simpel, kejang ini sendiri ditandai dengan tidak hilangnya kesadaran pengidap ketika kejang terjadi. Gejalanya bisa berupa anggota tubuh yang menyentak atau timbul sensasi pusing, kilatan cahaya, dan kesemutan. Bagian tubuh yang mengalami kejang tergantung kepada bagian otak mana yang mengalami gangguan. Contohnya apabila epilepsi mengganggu fungsi otak yang mengatur gerakan kaki atau tangan, maka kedua anggota tubuh itu saja yang akan mengalami kejang. Selain itu, kejang parsial juga bisa membuat pengidapnya berubah secara emosi, seperti takut atau gembira dengan tiba-tiba.
Beberapa cara menangani penyakit epilepsi yang sedang kambuh  di rumah atau tempat umum, diantaranya :
1         .      Balikkan tubuh orang tersebut secara perlahan ke satu sisi dalama posisi miring. Jangan coba-coba menghentikan kejang dengan menahan kaki atau tangan pengidap. Hal ini justru malah bisa mengakibatkan cedera pada tulang serta otot.
2         .      Jangan pernah meninggalkan orang yang sedang mengalami serangan kejang baik akibat penyakit epilepsi atau tidak epilepsi sendirian.
3         .      Berusaha untuk tetap tenang dan tidak panik. Cara ini adalah salah satu kunci dalam menolong seorang yang kejang, baik akibat epilepsi atau bukan.
4         .      Jauhkan benda-benda yang berbau tajam dari sekitar pengidap epilepsi yang sedang kejang         untuk mencegah cedera.
5         .      Istirahatkanlah kepala pengidap epilepsi pada tempat yang datar. Beri bantal atau tumpukan kain yang empuk serta lembut agar tidak membentur lantai serta berfungsi guna menopang leher.
6         .      Bersihkan ludah yang keluar dari mulutnya untuk mencegah terjadinya penyumbatan saluran pernapasan, serta jangan memasukkan benda apapun juga ke dalam mulut pengidap.


Sekian artikel ini saya buat jika ada kekurangannya saya mohon maaf.

Post a Comment

0 Comments