PENYEBAB, GEJALA, FAKTOR PENINGKAT DAN CARA MENCEGAH MENINGITIS


Meningitis yaitu infeksi pada selaput pelindung (meninges) yang menyelimuti otak serta saraf tulang belakang. Saat meradang, selaput pelindung atau meninges membengkak akibat infeksi yang terjadi. Sistem saraf serta otak dapat rusak pada beberapa kasus. 3 gejala meningitis yang harus diwaspadai yaitu sakit kepala, leher yang terasa kaku, serta demam.
Berikut ini adalah jenis-jenis meningitis secara umum diantaranya :
1.      Meningitis jamur.
Meningitis jamur biasanya adalah hasil dari menyebarnya jamur di sumsum tulang belakang melalui aliran darah. Resiko seseorang terkena meningitis jamur akan lebih besar saat sistem kekebalan tubuhnya mengalami gangguan. Contohnya pada pengidap kanker dan pengidap HIV.
2.      Meningitis virus.
Sedangkan faktor penyebab meningitis virus yaitu virus yang dapat menyebar melalui lingkungan yang tidak higienis, bersin, serta batuk. Meningitis virus mempunyai kesamaan gejala dengan flu. Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah serta Anak berusia dibawah 5 tahun mempunyai resiko lebih tinggi untuk tertular meningitis virus.
3.      Meningitis non-infeksi.
Terdapat lebih dari 1 faktor penyebab meningitis non-infeksi. Salah satu jenis meningitis yang ini, tidak menular serta mempunyai gejala yang umum dan sama seperti jenis meningitis yang lain.
4.      Meningitis bakterialis.
Salah satu jenis meningitis ini dikarenakan bakteri serta menyebar melalui kontak jarak dekat. Apabila tidak ditangani dapat mengakibatkan kehilangan indera pendengaran, kerusakan otak yang parah, serta menimbulkan infeksi pada darah (septikemia). Pengidap meningitis bakterialis kebanyakan bayi berumur dibawah 1 tahun.
5.      Meningitis parasit.
Salah satu jenis meningitis yang satu ini dikarenakan oleh parasit yang biasanya masuk kedalam tubuh melalui hidung. Amuba yang mengakibatkan meningitis parasit umumnya yaitu Naegleria fowleri. Amuba ini biasanya ditemukan pada sumber air panas bumi, tanah, danau, kolam renang yang tidak dirawat, pemanas air, dan sungai air tawar yang bersuhu hangat.
Penyebab-penyebab meningitis
Seseorang terjangkit meningitis pada saat terjadi peradangan pada meninges yang berfungsi sebagai pelindung otak serta saraf tulang belakang. Meningitis disebabkan oleh beberapa faktor utama yaitu amuba, jamur, virus, beberapa penyakit dan kondisi, serta bakteri.
-          Meningitis akibat virus, virus bisa masuk kedalam tubuh manusia melalui aliran darah serta bergerak menuju selaput pelindung otak dan saraf  tulang belakang atau meninges. Pada saat sudah sampai di meninges, virus pun bisa mengakibatkan radang atau meningitis. Dan dibawah ini beberapa contoh virus yang dikenal dapat mengakibatkan meningitis diantaranya :
Virus influenza.
Virus herpes simplex : mengakibatkan herpes genital.
Virus campak.
Enteroviruses : biasanya mengakibatkan infeksi perut.
Virus Mumps atau penyakit gondong.
Virus cacar air.
-          Meningitis akibat bakteri, apabila dibagi berdasarkan umur pengidap, maka bakteri penyebab meningitis bakterialis yaitu :
Bayi : Listeria monocytogenes, Streptococcus grup B, Escherichia coli.
Balita dan anak-anak : Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae tipe B, Streptococcus pneumoniae.
Remaja dan dewasa : Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis.
Paruh baya dan lansia : Neisseria meningitidis, Listeria monocytogenes, Streptococcus pneumoniae.
Jenis bakteri Neisseria meningitidis merupakan penyebab yang paling umum meningitis bakterialis. Bakteri ini dapat hidup didalam tenggorokan serta hidung tanpa mengakibatkan infeksi. Akan tetapi, ada waktu dimana bakteri ini dapat melawan serta mengalahkan sistem imun tubuh manusia sehingga mengakibatkan meningitis. Umumnya orang dewasa mempunyai kekebalan terhadap Neisseria meningitidis. Bakteri ini tidak dapat hidup lama diluar tubuh manusia. Bakteri ini biasanya menyebar melalui kontak langsung atau dari jarak dekat, misalnya melalui berciuman, batuk, atau bersin. Streptococcus pneumoniae juga dapat hidup di tenggorokan serta hidung manusia tanpa menimbulkan infeksi. Akan tetapi pada saat sistem imun tubuh manusia menurun, bakteri ini dapat menyerang dan mengakibatkan meningitis. Bakteri ini lebih sering mengakibatkan meningitis pada bayi, yaitu ketika sistem imun tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Dan penyebab yang lain yaitu bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya awal-awalnya menginfeksi organ pernapasan paru-paru yang kemudian masuk ke aliran darah serta menginfeksi selaput pelindung otak.
-          Meningitis non-infeksi.
Jenis meningitis yang satu ini dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya :
Cedera kepala.
Kanker.
Pembedahan otak.
Beberapa obat.
Penyakit lupus.
-          Meningitis akibat parasit.
Primary amebic meningoencephalitis atau meningitis parasit yang biasanya dikarenakan amuba serta mematikan. Naegleria fowleri adalah jenis amuba yang umumnya menjadi penyebab meningitis parasit.
Gejala-gejala meningitis
Meningitis dapat mengakibatkan septikemia dan ini dapat berujung pada kematian.
v  Gejala meningitis jamur, para pengidap meningitis jamur dapat menderita beberapa gejala umum, diantaranya :
·         Mual serta muntah.
·         Kebingungan
·         Sensitif terhadap cahaya.
·         Demam.
·         Leher kaku.
·         Sakit kepala.
v  Gejala meningitis non-infeksi, gejala-gejala meningitis non-infeksi sering dirasakan secara tiba-tiba oleh pengidapnya. Beberapa gejala yang biasa muncul tiba-tiba tersebut yaitu :
·         Leher kaku.
·         Kebingungan.
·         Demam.
·         Sensitif terhadap cahaya.
·         Mual serta muntah.
·         Sakit kepala.
v  Gejala meningitis Bakterialis pada remaja dan orang dewasa, ada tanda-tanda awal yang mungkin anda lihat sebelum gejala-gejala yang lainnya muncul. meningitis bakterialis mempunyai gejala yang muncul secara tiba-tiba serta dapat memburuk secara cepat. Apabila terjadi demam tinggi disertai dengan pertanda awal berikut ini, harap segera pergi ke dokter untuk memeriksakannya. Tanda-tanda awalnya yaitu sabagai berikut :
·         Kaki serta tangan akan kedinginan atau bahkan menggigil.
·         Bibir terlihat biru.
·         Nyeri pada otot dan persendian, misalnya pada kaki serta tangan.
·         Kulit pucat atau muncul bintik-bintik merah yang tersebar.
Gejala awal dari meningitis bakterialis sangat umum serta mirip dengan penyakit lainnya, diantaranya seperti mual, badan merasa tidak enak, muntah-muntah, sakit kepala parah. Demam berarti suhu badan mencapai 38 derajat celcius atau lebih, hal ini dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Tanda demam yang lain yaitu wajah akan terasa panas ketika disentuh serta kulit akan terlihat memerah. Ketika meningitis bakterialis bertambah parah, keadaan ini dapat mengakibatkan berbagai hal diantaranya seperti :
·         Mengantuk.
·         Bingung.
·         Ruam merah terang yang tak memudar atau berubah warna ketika gelas ditekan di atas ruam itu. Akan tetapi gejala ini tidak selalu ada pada semua orang.
·         Bernapas cepat.
·         Kejang-kejang.
·         Leher kaku, walupun hal ini jarang terjadi pada anak kecil.
·         Fotofobia atau sensitif terhadap cahaya.
Perlu diingat bahwa gejala atau tanda di pengidap meningitis dapat berbeda-beda. Sebagian besar hanya mengalami sebagian gejala-gejala yang disebutkan di atas.
v  Gejala meningitis parasit, pada tahap awal, pengidap meningitis parasit akan menunjukan gejala yang sama dengan meningitis jenis yang lain. Beberapa gejala meningitis parasit pada saat telah memasuki tahap lanjut diantaranya yaitu :
·         Gangguan keseimbangan.
·         Halusinasi.
·         Berkurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitar.
·         Kejang-kejang.
Sesudah gejala-gejala terlihat, meningitis parasit akan berkembang secara cepat serta biasanya mengakibatkan kematian dalam waktu 5 hari.
v  Gejala meningitis virus, gejala-gejala seperti flu ringan akan muncul pada kebanyakan orang yang menderita meningitis virus seperti sakit kepala serta badan merasa tidak sehat, demam. Sedangkan gejala yang lainnya meningitis virus pada bayi selain gejala yang disebutkan di atas yaitu mengantuk dan kesulitan untuk bangun tidur, rewel, hilangnya nafsu makan, serta lesu. Meningitis virus biasanya tidak berlanjut menjadi septikemia atau infeksi darah, berbeda halnya dengan meningitis bakterialis yang berpotensi terjadi komplikasi. Namun pada kasus yang lebih parah, gejala-gejala meningitis virus bisa berupa :
·         Leher kaku.
·         Diare.
·         Mata menjadi sensitif terhadap cahaya atau fotofobia.
·         Nyeri otot atau persendian.
·         Mual serta muntah-muntah.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena meningitis diantaranya sebagai berikut :
Ø  Tinggal atau hidup di dalalm sebuah komunitas buatan, seperti asrama mahasiswa atau siswa, dan pangkalan militer, dapat meningkatkan resiko terinfeksi meningokokus.
Ø  Bepergian atau tinggal di daerah rawan meningitis, contohnya kawasan Amerika Latin, Asia tenggara, sub-sahara Afrika.
Ø  Faktor keturunan,.
Ø  Kehamilan, dapat meningkatkan resiko terinfeksi bakteri listeria yang dapat menyebabkan meningitis.
Ø  Usia, kebanyakan pengidap meningitis virus adalah anak berumur dibawah 5 tahun, sedangkan meningitis bakterialis umumnya menjangkit seseorang berumur dibawah 20 tahun.
Ø  Tidak menerima vaksin meningitis atau imunisasi dasar ketika masa kanak-kanak.
Ø  Rentan terekspos serangga atau hewan pengerat.
Ø  Menderita gangguan sistem kebelalan tubuh.
Ø  Laki-laki, lebih sering terserang meningitis dibandingkan perempuan.
Cara-cara mencegah terjangkit meningitis
Meningitis merupakan hasil dari infeksi yang menjalar. Virus atau bakteri yang mengakibatkan meningitis dapat tersebar melalui bersin, ciuman, batuk, atau berbagai peralatan. Upaya-upaya awal untuk mencegah terserang meningitis diantaranya :
o   Menutup mulut ketika batuk atau bersin.
o   Berlatih hidup higienis.
o   Apabila sedang hamil, berhati-hati dalam memilih makanan.
o   Mencuci tangan.
o   Pola hidup sehat.
Dari banyak kasus meningitis bakteri serta virus dapat dicegah dengan berbagai macam vaksin. Konsultasikan dengan dokter apabila anda tidak yakin apakah vaksinasi anda yang terbaru atai tidak.
 Beberapa vaksin yang sudah tersedia diantaranya :
1.      Vaksinasi DTaP/IPV/Hib : perlindungan pada bakteri tetanus, difteri, Hib, virus polio, dan batuk.
2.      Vaksin pneumokokus (PCV) : Umur dibawah satu tahun diberikan setiap 2 bulan sekali, diatas 2 tahun cukup diberikan sekali.
3.      Vaksin MMR (gondong, campak, dan campak Jerman) : bisa diberikan pada usia 12 bulan, vaksin ulangan umur lima sampai tujuh tahun.
Vaksin meningitis belum termasuk dalam jadwal imunisasi anak, namun vaksin ini bisa dapat diperoleh di Indonesia. Konsultasikan dengan dokter keluarga apabila menginginkan vaksin tersebut di atas.

Sekian artikel ini saya buat apabila terdapat kekurangan saya mohon maaf.

Post a Comment

0 Comments