Kolera atau penyakit
taun disebut juga dengan asiatic cholera merupakan infeksi bakteri yang bisa
mengakibatkan pengidapnya mengalami dehidrasi yang disebabkan oleh diare parah.
Kolera atau penyakit taun adalah penyakit yang menular. Penularan kolera atau penyakit
taun biasanya melalui air yang terkontaminasi. Apabila tidak segera ditangani,
kolera atau penyakit taun bisa berakibat fatal hanya dalam beberapa jam saja.
Pada umumnya kolera mewabah di daerah yang padat penduduk tanpa sanitasi yang
memadai. Kolera atau penyakit taun bisa diatasi secara baik dengan perawatan
yang cepat dan tepat.
Penyebab-penyebab
kolera atau penyakit taun diantaranya :
Penyebab infeksi kolera
yaitu bakteri yang bernama vibrio cholerae. Bakteri kolera memproduksi CTX atau
racun berpotensi kuat didalam usus kecil. Dinding usus yang ditempeli usus CTX
akan mengganggu aliran mineral sodium serta klorida sampai akhirnya
mengakibatkan tubuh mengeluarkan air dalam jumlah besar (diare) serta
mengakibatkan kekurangan cairan serta elektrolit.
Terdapat 2 siklus
kehidupan yang berbeda pada bakteri kolera diantaranya :
1. Bakteri
kolera di lingkungan,perairan pinggir pantai yang mempunyai krustasea kecil
bernama copepoda adalah tempat alami munculnya bakteri kolera. Alga jenis
tertentu serta plankton adalah sumber makanan bagi krustasea, serta bakteri
kolera akan ikut bersama inangnya (yaitu krustasea), mengikuti sumber makanan
yang tersebar di seluruh dunia. Sumber-sumber infeksi kolera dapat berasal dari
air yang mengandung bakteri atau dari makanan, contohnya mengkonsumsi kerang
yang tidak dimasak secara matang atau mentah. Selain itu infeksi kolera dapat
bersumber dari buah-buahan mentah yang tidak dikupas serta sayuran. Tumbuhnya
bakteri kolera di daerah rawan kolera juga dapat terjadi melalui milet serta
nasi yang terkontaminasi sesudah dimasak dan didiamkan di suhu ruangan selama
beberapa jam. lingkungan padat penduduk yang tidak mempunyai sanitasi yang
memadai umumnya rawan oleh penyakit kolera. Bakteri kolera dapat bertahan di
air untuk jangka waktu yang lama serta mencemari sumur-sumur yang digunakan
oleh masyarakat umum. Dan lahan pertanian yang terkontaminasi oleh pengairan
yang mengandung sampah atau oleh pemupulan yang tidak baik juga berpotensi
menjadi sumber kolera.
2. Di
dalam tubuh manusia, bakteri kolera di tubuh manusia. Orang yang terjangkit
bakteri kolera dapat menularkan penyakit melalui tinja yang mengandung bakteri.
Bakteri kolera dapat berkembang biak dengan subur apabila persediaan air serta
makanan terkontaminasi dengan tinja tersebut.
Gejala-gejala kolera
Tidak semua orang yang
terjangkit kolera mengalami gejal, sehingga tidak sadar bahwa sesorang itu
telah terinfeksi bakteri kolera atau vibrio cholerae. Dari semua orang yang
terjangkit kolera, hanya sepuluh persen diantaranya yang menunjukan gejala. Walaupun
tidak mempunyai gejala, pengidap kolera masih dapat menularkan penyakit ini
pada orang lain melalui tinja yang terkandung bakteri kolera serta mencemari
air selama satu sampai dua pekan. Dibawah ini adalah beberapa gejala kolera
yang mungkin terjadi dan dapat muncul secara tiba-tiba diantaranya sebagai berikut
:
-
Mual serta muntah, orang yang terjangkit
bakteri kolera akan merasa mual serta muntah selama beberapa jam pada tahap
awal terinfeksi.
-
Kram perut, kram perut bisa terjadi akibat
hilangnya kadar potasium, sodium, setra klorida yang disebabkan oleh diare yang
berkepanjangan.
-
Diare, diare yang disebabkan kolera
dapat mengakibatkan hilangnya cairan tubuh dengan cepat, yaitu sekitar satu
liter perjam. Sulit untuk membedakan antara diare akibat penyakit lain atau
akibat kolera. Tetapi diare akibat kolera umumnya akan mengakibatkan pengidap
terlihat tampak pucat.
-
Dehidrasi, kolera yang mengakibatkan
gejala selama beberapa jam dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan atau
dehidrasi. Dehidrasi parah terjadi apabila tubuh kehilangan cairan lebih dari
sepuluh persen dari total barat badan. Ketika mengalami dehidrasi yang
disebabkan oleh kolera, seseorang bisa merasakan beberapa gejala diantaranya :
Mata cekung.
Urine yang dikeluarkan hanya sediki atau
bahkan tidak ada.
Merasa sangat haus.
Mulut terasa kering.
Mudah marah.
Kulit berkerut serta kering.
Letargi.
Gangguan irama jantung atau aritma.
Tekanan darah rendah.
Tubuh lesu.
Dehidrasi dapat mengakibatkan ketidak seimbangan
kadar elektrolit atau hilangnya sejumlah besar mineral dalam darah yang berguna
menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh. Ketidakseimbangan dapat
mengakibatkan oksigen serta tekanan darah menurun drastis, dan kram otot. Gejala-gejala
pada anak-anak seringkali lebih berat dibandingkan dengan orang dewasa. Anak-anak
yang terjangkit bakteri koler lebih rentan terkena gula darah rendah atau
hipoglikemia yang dapat mengakibatkan hilang kesadaran, kejang, dan bahkan
koma.
Faktor-faktor yang
dapat meningkatkan resiko terjangkit bakteri kolera diantaranya :
Ø Tinggal
bersama seseorang yang mengidap koleraa. Sebab bakteri kolera cenderung tinggal
pada sumber air, maka orang yang tinggal bersama dengan seseorang yang mengidap
koleraakan lebih beresiko untuk mengidap penyakit tersebut sebab mereka minum
dari sumber air yang sama.
Ø Mempunyai
kadar asam lambung yang rendah, bakteri kolera tidak dapat bertahan hidup di
lingkungan yang asam. Asam lambung manusia bisa menjadi pertahanan pertama
untuk melawan infeksi.
Ø Golongan
darah O. Mereka yang bertipe darah O mempunyai resiko terjangkit kolera 2 kali
lipat lebih besar dibanding golongan darah yang lain.
Beberapa cara yang bisa
anda lakukan untuk mencegah terjangkit kolera diantaranya sebagai berikut :
1. Hindari
mengkonsumsi makanan laut mentah atau yang tidak dimasak sampai matang.
2. Hindari
membeli makanan dari penjaja keliling atau pedagang kaki lima, konsumsilah
makanan yang benar-benar matang.
3. Cuci
tangan dengan sabun dan air secara rutin, terutama sebelum makan dan setelah
menggunakan toilet. Sebelum dibasuh dengan air, gosok kedua tangan dengan sabun
setidaknya selama 15 detik. Anda juga bisa menggunakan hand sanitizer yang
mengandung alkohol jika tidak ada sabun dan air.
4. Hindari
konsumsi susu mentah dan waspadailah produk olahan susu, karena sering terkontaminasi
bakteri.
5. Hindari
makan salad dan buah-buahan yang tidak dikupass, seperti buah anggur. Pilih sayuran
dan buah-buahan yang bisa dikupas sendiri, seperti kiwi, pisang dan pepaya.
6. Berkumurlah
dengan air bersih sesudah menyikat gigi.
7. Minum
air mineral botol atau air yang telah dimasak hingga mendidih, pada umumnya,
minuman botol, kaleng, atau minuman hangat lebih aman. Tetapi sebelum membuka
minuman kemasan, lap bagian luarnya terlibih dahulu.
Sekian artikel ini saya
buat apabila ada kekurangannya saya mohon maaf.
Sumber referensi :
alodokter.com
0 Comments